Diperkirakan juga segmen residensial vertikal atau disebut juga apartemen di Indonesia akan menjadi pilihan melanjutkan pertumbuhan positifnya mulai paruh kedua tahun ini.
Ketahanan ekonomi nasional masih tertahan terhadap potensi resesi, sehingga optimisme pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% per tahun akan menimbulkan sentimen positif di sektor real estate.
Diperkirakan juga segmen residensial vertikal atau disebut juga apartemen akan melanjutkan pertumbuhan positifnya mulai paruh kedua tahun ini.
“Tahun depan, jika kita bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi di kisaran sebesar 4,5-5%, sektor real estate dipastikan masih memiliki ruang untuk pertumbuhan “Pertumbuhan akan terutama di segmen residensial dan logistik. Saya kira pemulihan ekonomi yang dimulai tahun ini akan terus berlanjut,” kata analis real estate Anton Sitorus.
Sampai November 2022, Bank Indonesia juga mencatat kredit pemilikan rumah dan apartemen masih dalam tren positif dengan pertumbuhan 8% (year-on-year).
Sementara itu, secara triwulanan, bank sentral melaporkan pertumbuhan triwulan III-2022 mencapai 3,27%, yang merupakan pertumbuhan terkuat sejak tahun 2020, atau sejak pandemi.
Dalam peluncuran rumah.com Indonesia Property Market Report Q3-2022, permintaan apartemen juga tumbuh kuat sebesar 12,4% (QtoQ), namun belum dibarengi dengan pertumbuhan pasokan yang meningkat sebesar 3,0% (QtoQ ), sedangkan indeks harga mengalami kontraksi sebesar 0,5% (QtoQ).
Anton menjelaskan bahwa saat ini keseimbangan antara penawaran, harga dan pertanyaan benar-benar menjadi tantangan bagi para pengembang apartemen hingga tahun depan. Developer yang berhasil mengatasi tantangan ini tentu akan mendapatkan respon positif dari pasar.
“Developer harus terus berinovasi dan berkreasi. Jabodetabek berpenduduk sekitar 30 juta jiwa. Jika developer bisa memproduksi apartemen terjangkau dalam jumlah besar di tengah permintaan yang kuat, pasti akan ada dunia,” Anton dijelaskan.
Sumber : https://www.gemasulawesi.com/tahun-2023-apartemen-akan-menjadi-pilihan-warga-indonesia/